Bahan BULAN KITAB SUCI NASIONAL / BKSN 2012 - KAS




Gagasan Pendukung untuk tema BKSN 2012

BAHAN BKSN 2012 SELENGKAPNYA SILAHKAN KLIK DI SINI


RALAT :
sehubungan dengan Buku BKSN 2012 KAS, disampaikan beberapa ralat sebagai berikut:

1. Rujukan yang terdapat pada hal. 42  yaitu: (bdk. Ayb 7,12; 51,9-10; Dan ..) Mohon di baca Yes 51,9-10. Setelah dicek lagi, ternyata rujukan ini tidak terdapat pada teks atau catatan asli Pengarang sebelum diedit oleh LBI.
2. koreksi untuk hal 5: (dari buku BKSN 2102- bagian Gagasan Pendukung.
Pada tabel baris kedua terdapat kata-kata: 4 mukjizat (terdapat dalam) Matius dan Lukas. Mohon dibaca Matius dan Markus yaitu:
    - Yesus berjalan di atas air Mrk 6,45-542 // Mat 14,22-33
    - Perempuan Siro-Fenesia Mrk 7,24-30 // Mat 15,21-28
    - Yesus memberi makan 4000 orang Mrk 8,1-0 // Mat 15,32-39
    - Yesus mengutuk pohon ara Mrk 11,12-14.20-26 // Mat 21,18-22
 Sementara mukjizat yang hanya terdapat dalam Matis dan Lukas terdapat pada baris ke-2 yaitu hanya ada 2 mukjizat.

Alkitab dianjurkan untuk dibaca dan untuk berdoa sebagaimana dikehendaki oleh Gereja (bdk. DV 25).

Dei Verbum  25.  (Dianjurkan pembacaan Kitab suci)
Oleh sebab itu semua rohaniwan, terutama para imam Kristus serta lain-lainnya, yang sebagai diakon atau katekis secara sah menunaikan pelayanan sabda, perlu  berpegang teguh pada Alkitab dengan membacanya dengan asyik dan mempelajarinya  dengan saksama. Maksudnya jangan sampai ada seorang  pun diantara mereka  yang  menjadi “pewarta lahiriah dan hampa sabda Allah, tetapi tidak mendengarkannya sendiri dalam batin”. Padahal ia wajib menyampaikan kepada kaum beriman yang  dipercayakan kepadanya kekayaan sabda Allah yang melimpah, khususnya dalam Liturgi suci. Begitu pula Konsili suci mendesak dengan sangat dan istimewa semua orang beriman, terutama para religius, supaya dengan sering kali membaca kitab-kitab ilahi memperoleh “pengertian  yang mulia akan Yesus Kristus”  (Flp  3:8). “Sebab tidak  mengenal Alkitab berarti tidak mengenal Kristus”. Maka hendaklah mereka dengan suka hati menghadapi nas yang suci sendiri, entah melalui liturgi suci yang sarat dengan sabda-sabda ilahi, entah melalui bacaan yang saleh, entah melalui lembaga-lembaga yang cocok untuk itu serta bantuan-bantuan lain, yang  berkat  persetujuan dan usaha para Gembala Gereja dewasa ini tersebar dimana-mana dengan amat baik. Namun hendaklah mereka ingat, bahwa doa harus menyertai pembacaan Kitab suci, supaya terwujudlah wawancara antara Allah dan manusia. Sebab “kita berbicara dengan-Nya bila berdoa; kita mendengarkan-Nya bila membaca amanat-amanat ilahi”.
Adalah tugas para uskup, “yang mengemban ajaran para Rasul”, untuk membina dengan baik Umat beriman yang dipercayakan kepada mereka, supaya dengan tepat menggunakan kitab-kitab ilahi , terutama Perjanjian Baru dan lebih khusus lagi Injil-Injil, dengan menyediakan terjemahan-terjemahan Kitab suci. Terjemahan-terjemahan   itu hendaklah dilengkapi dengan keterangan-keterangan yang diperlukan dan sungguh memadai, supaya putera-puteri Gereja dengan aman dan berguna memakai Kitab suci, dan diresapi dengan semangatnya.
Selain itu hendaknya diusahakan terbitan-terbitan Kitab Suci, dibubuhi dengan catatan-catatan yang sesuai, supaya digunakan juga oleh mereka yang bukan kristiani, dan yang cocok dengan keadaan mereka. Hendaknya para Gembala juga serta Umat kristiani dalam keadaan mana pun juga, berusaha untuk dengan pelbagai cara menyebarluaskan terbitan-terbitan itu dengan bijaksana.